Friday 16 September 2016

Mengapa Kita Tertawa? Begini Penjelasan dari Ahli

Ketika ditanya kapan umumnya seseorang tertawa, kebanyakan akan menjawab saat sedang bercanda atau menemui humor. Tapi studi menemukan bahwa kita paling sering tertawa saat berbincang biasa bukan pada lelucon. Diketahui setiap 10 menit berbincang seseorang bisa tertawa hingga tujuh kali.

Apa yang mendorong hal tersebut dan apa sebenarnya fungsi dari tertawa? Profesor Sophie Scott dari Institute of Cognitive Neuroscience, University College London, berkomentar bahwa tawa adalah bentuk emosi primitif. Kita menggunakannya untuk menjalin ikatan sosial.

"Tertawa adalah ekspresi emosi nonverbal dan suara (tawa -red) yang kita buat, terutama kalau emosinya cukup kuat, lebih seperti suara panggilan binatang daripada suara bicara normal kita," kata Prof Sophie seperti dikutip dari BBC, Selasa (13/9/2016).

"Kita membuat suara tawa lewat cara sederhana berbeda dari bicara dan ini dikontrol oleh bagian sistem otak tua yang juga mengatur vokalisasi pada seluruh mamalia. Inilah kenapa serangan stroke dapat merenggut kemampuan bicara seseorang tapi ia masih bisa tertawa dan menangis karena sistem emosi otak tuanya masih utuh," lanjut Prof Sophie.

Pindaian MRI menunjukkan ketika seseorang tertawa sebenarnya tidak ada pergerakan nyata dari lidah, rahang, tekak, atau lidah. Seluruh aksi terjadi bersamaan pada area tulang rusuk.

Prof Sophie mengatakan seluruh mamalia mulai dari gorila hingga tikus bisa tertawa apabila digelitik. Oleh karena itu menurutnya tawa kemungkinan adalah bentuk emosi dasar yang kemudian berkembang menjadi cara berkomunikasi.

"Mungkin tertawa telah berevolusi memegang peran lebih penting sebagai tanda bahwa kita bersenang-senang, tidak ada yang terluka, dan ini hanya permainan," pungkas Prof Sophie.